Macam - Macam Alat Musik Tradisional Aceh

Macam - Macam Alat Musik Tradisional Aceh | Aceh merupakan provinsi yang berada paling barat di Indonesia. Yang pada awalnya dulu sebenarnya sering disebut orang dengan nama Aceh Darussalam, kemudian disebut lagi sebagai Daerah Istimewa Aceh, Nangroe Aceh Darussalam dan sekarang ini disebut Provinsi Aceh.

Selain kaya akan sumber daya alamnya, Provinsi Aceh juga memiliki keragaman adat budaya, tari-tarian daerah, lagu-lagu daerahnya yang khas, termasuk juga 10 macam alat musik tradisional Aceh yang masih dikenal sampai sekarang ini.

Berikut daftar alat-alat musik tradisional tersebut.
  1. Arbab
  2. Bangsi Alas
  3. Serune Kalee
  4. Rapai
  5. Geundrang
  6. Tambo
  7. Taktok Trieng
  8. Bereguh
  9. Canang
  10. Celempong
Alat Musik Tradisional Aceh

 
Bagi sebagian kita mungkin nama-nama alat musik tradisional Aceh di atas agak asing kedengarannya. Jika anda adalah warga negara Indonesia yang tinggal di Provinsi Aceh saya yakin anda sudah kenal dengan semua alat musik yang tertulis di atas. Meskipun demikian saya akan menuliskan rincian penjelasan dari setiap alat musik tersebut.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Alat-alat Musik Tradisional Aceh
 

Arbab

Sebenarnya pada saat pemerintahan Belanda dan Jepang di Aceh, musik arbab adalah salah satu model musik tradisional yang cukup berkembang saat itu. Musik arbab dikenal mulai dari daerah Aceh Barat, Aceh Besar, dan daerah Pidie. Biasanya jenis musik yang menggunakan Arbab ini dipertunjukkan pada saat acara-acara hiburan rakyat, acara kesenian daerah, acara pasar malam, dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu, musik tradisional arbab ini sudah hampir punah, namun alat musiknya masih tetap dilestarikan.

Alat musik arbab itu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian instrumen induk dan penggeseknya. Alat musik arbab ini terbuat dari kulit kambing, tempurung kelapa kayu dan dawai yang dapat menghasilkan alunan suara yang lembut dan indah.

Bangsi Alas

Bangsi adalah alat musik tradisional aceh yang terbuat dari bahan bambu yang merupakan alat musik tiup. Bangsi banyak ditemukan di daerah Alas, Aceh Tenggara. Biasanya bangsi dibuat untuk kepentingan adat yaitu untuk menghormati seseorang yang meninggal di suatu desa. Jika di suatu desa atau kampung ada yang meninggal dunia, maka bangsi yang ada di desa itu akan dihanyutkan ke sungai.

Kemudian bangsi yang hanyut di sungai itu akan terus diperhatikan sampai ada anak-anak yang mengambilnya. Ketika ada anak-anak yang mengambil bangsi itu, maka si pembuat bangsi akan merebutnya. Bangsi yang seperti inilah yang dianggap oleh orang-orang Aceh sebagai bangsi yang dapat mengeluarkan suara yang merdu.

Serune Kalee

Serune Kalee terbuat dari bambu dan termasuk jenis alat musik tiup seperti seruling yang biasanya dimainkan bersama dengan rapai dan geundrang. Perpaduan dari 3 alat musik inilah yang sampai sekarang masih banyak diminati oleh masyarakat di Aceh.
 

Rapai

Rapai adalah alat musik pukul seperti rebana yang terbuat dari kulit dan kayu. Biasanya dibuat dengan warna kuning muda dan hitam yang digunakan sebagai alat musik pengiring dalam musik-musik kesenian tradisional Aceh.
 

Geundrang

Geundrang sebenarnya adalah bahasa Aceh dari genderang atau gendang. Termasuk jenis alat musik pukul untuk melengkapi alat musik tradisional lainnya dalam memainkan musik-musik tradisional Aceh.
 

Tambo

Tambo juga termasuk jenis alat musik pukul. Hampir sama dengan bedug yang terbuat dari batang Iboh, kulit sapi, dan rotan yang digunakan untuk meregangkan kulit sapi itu. Yang memang saat itu Tambo digunakan sebagai pertanda akan datangnya waktu untuk ibadah.

Taktok Trieng

Taktok trieng termasuk salah satu alat musik tradisional Aceh yang dimainkan dengan cara dipukul. Terbuat dari bambu yang biasanya diletakkan di balai-balai pertemuan, di langgar, bahkan ada juga yang digunakan di sawah yang berfungsi untuk mengusir burung pada saat akan datangnya musim panen.
 

Bereguh

Bereguh ini termasuk salah satu alat musik tradisional yang sangat unik karena dibuat dari tanduk kerbau. Bereguh umumnya digunakan untuk alat komunikasi pada saat di hutan atau tempat dimana seseorang sedang berjauhan dengan orang lain. Namun bereguh dinilai sudah hampir punah saat ini.
 

Canang

Canang adalah alat musik yang mirip seperti gong yang merupakan jenis alat musik pukul. Biasanya digunakan untuk mengiringi tarian-tarian tradisional Aceh.
 

Celempong

Celempong termasuk alat musik yang sudah sangat tua. Diperkirakan usianya sudah mencapai 100 tahun. Terbuat dari susunan kayu yang di susun di atas sebuah penyangga yang dimainkan dengan cara di pukul. Biasanya hanya para wanita Aceh yang memainkan alat musik tradisional Aceh jenis ini.

Itulah daftar beberapa alat musik tradisional Aceh yang sebagian anda mungkin sudah mengetahuinya. Namun sayang, beberapa diantara sudah sangat lama dan hampir punah. Mungkin sebagian dari alat musik tradisional di atas perlu mendapat perhatian lebih terutama dari masyarakat Aceh dan sekitarnya agar kelestariannya dapat dipertahankan.

1 Response to "Macam - Macam Alat Musik Tradisional Aceh"

  1. Alat musik dari aceh beragam, tapi bingung kaya gimana ngbayanginnya soalnya ga ada gambar nya


    http://www.marketingkita.com/2017/08/pengertian-retailer-secara-umum-dalam-ilmu-marketing.html

    BalasHapus